Kemarin
telah dibahas mengenai karakteristik senyawa kimia bahan alam yang dimana
dijelaskan mengenai strukturnya. Nah sekarang kita masih mempelajari mengenai
karakteristik senyawa kimia bahan alam juga tetapi dengan tema yang berbeda.
Yaitu akan dibahas mengenai turunan – turunannya khususnya pada metabolit
sekunder. Sebelum dijelaskan lebih lanjut, akan dijelaskan kembali apa itu
metabolit sekunder. Metabolit sekunder adalah produk sampingan dari proses
metabolisme semacam alkaloida, steroida/terpenoida, flavonoida, fenolik,
kumarin, kuinon, saponin, tannin dan sebagainya.
Sedangkan gambar dibawah merupakan derivat dari artemisinin.
Dari gambar diatas, bisa dijelaskan :
1. jika gugus R itu = O maka akan menjadi senyawa artemisinin. Artemisinin sendiri yaitu suatu senyawa yang berperan sebagai antimalaria dan termasuk kelompok terpenoid golongan seskuiterpen
2. jika gugus R itu diganti dengan = α CO(CH2)2COO maka akan menjadi senyawa artesunate.Artesunate sendiri merupakan obat untuk malaria, tetapi tidak bekerja maksimal untuk melawan stadium extra eritrosit seperti merooit dan skion di hati
3. jika gugus R itu diganti dengan = β OCH3 maka akan menjadi senyawa artemether.
4. jika gugus R itu diganti dengan = β OC2H5 maka akan menjadi senyawa arteether.Arteether sendiri merupakan obat untuk malaria, dimana jenis malarianya itu yang sudah mulai parah seperti jenis malaria yang resistensi klorokuin atau malaria serebral.
5. jika gugus R itu diganti dengan = -OH maka akan menjadi senyawa dihidroartemisinin. Dihidroartemisinin sendiri merupakan suatu metabolit yang aktif dari senyawa artemisinin yang berguna untuk antimalaria, dimana perbedaannya,pada dihidroartemisinin ini lebih cepat proses kerjanya dibanding dengan artemisinin.
6. jika gugus R itu diganti dengan = β OCH2(C6H4)COO maka akan menjadi senyawa asam artelinik.
Gunanya kita mensintesis ulang senyawa – senyawa metabolit
sekunder yaitu agar dapat menghasilkan senyawa yang baru lagi, yang mempunyai
peranan lebih bagus lagi, durasi kerja yang lebih lama lagi, serta tingkat keamanan
yang lebih tinggi atau membuat efek sampingya lebih rendah lagi.
Cara mensintesis
kembali senyawa – senyawa tersebut agar
menjadi senyawa yang baru yaitu dengan cara memodifikasi strukturnya dengan
menambahkan atau menggantikan gugus – gugus tertentu. Dimana gugus tersebut
memiliki sifat lipofil, elektronik dan sterik tertentu dengan posisi yang
tertentu pula.
Gambar
diatas merupakan hasil dari artemisinin yang disintesis menghasilkan produk
yang baru dengan fungsi yang sama sebagai antimalaria, tetapi dengan tingkat aktivitas yang berbeda.
Sedangkan gambar dibawah merupakan derivat dari artemisinin.
Dari gambar diatas, bisa dijelaskan :
1. jika gugus R itu = O maka akan menjadi senyawa artemisinin. Artemisinin sendiri yaitu suatu senyawa yang berperan sebagai antimalaria dan termasuk kelompok terpenoid golongan seskuiterpen
2. jika gugus R itu diganti dengan = α CO(CH2)2COO maka akan menjadi senyawa artesunate.Artesunate sendiri merupakan obat untuk malaria, tetapi tidak bekerja maksimal untuk melawan stadium extra eritrosit seperti merooit dan skion di hati
4. jika gugus R itu diganti dengan = β OC2H5 maka akan menjadi senyawa arteether.Arteether sendiri merupakan obat untuk malaria, dimana jenis malarianya itu yang sudah mulai parah seperti jenis malaria yang resistensi klorokuin atau malaria serebral.
5. jika gugus R itu diganti dengan = -OH maka akan menjadi senyawa dihidroartemisinin. Dihidroartemisinin sendiri merupakan suatu metabolit yang aktif dari senyawa artemisinin yang berguna untuk antimalaria, dimana perbedaannya,pada dihidroartemisinin ini lebih cepat proses kerjanya dibanding dengan artemisinin.
6. jika gugus R itu diganti dengan = β OCH2(C6H4)COO maka akan menjadi senyawa asam artelinik.
Tidak
semua hasil derivat mempunyai kegunaan seperti artemisinin yaitu sebagai
antimalaria. Selama hasil derivat itu mempunya gugus peroksida atau jembatan
peroksida, maka ia mempunyai kegunaan untuk menghambat P. Falcinarum sehingga berguna sebagai antimalaria.
b. Flavonoid
Flavonoid merupakan bagian dari senyawa metabolit sekunder yang biasanya terdapat pada tanaman. Flavonoid ini juga terdapat dalam tubuh manusia. Nah flavonoid yang didalam tubuh manusia ini mempunyai fungsi sebagai antioksidan sehingga dapat melindungi tubuh dalam pencegahan kanker. Didalam tanaman flavonoid bisa ditemukan di batang, daun, bunga dan buahnya. Berikut merupakan derivative dari flavonoid
Contoh dari senyawa flavonoid adalah quercetin.
Kuersetin merupakan bagian dari senyawa yang aktif pada golongan flavonol pada flavonoid yang dipandang cukup kuat secara biologis. Dimana jika dibandingkan dengan vitamin C yang menurut kita sangat sehat untuk tubuh, misalnya vitamin C punya tingkat antioksidan 1. Nah, kalau kuersetin berarti punya tingkat antioksidan 4,7.
dari gambar derivatif kuersetin diatas, dapat dijelaskan bahwa :
1. Pada gambar untuk struktur isoquersetin, jika gugus yang terletak pada gugus OH tadi ditambah dengan 3O-glukosida maka senyawa tersebut berubah menjadi isoquersetin. dimana memiliki manfaat untuk mencegah trombombolie pada pasien kanker
2. Pada gambar untuk struktur hyperoside, jika gugus yang terletak pada gugus OH tadi ditambah dengan 3O-glukosida tetapi dengan letak OH yang berbeda maka senyawa tersebut berubah menjadi hyperoside. dimana memiliki manfaat untuk mencegah kanker karena terdapat antioxidant
3. Pada gambar untuk struktur quersitrin, jika gugus yang terletak pada gugus OH tadi ditambah dengan 3O-glukosida dimana pada ujungnya diganti dengan CH3, maka senyawa tersebut berubah menjadi quersitrin. dimana memiliki manfaat untuk mencegah kanker
dan begitu seterusnya, dengan adanya penggantian atau penambahan gugus akan menghasilkan senyawa yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula
perhatikan juga struktur kuersetin dibawah ini
Disini bisa dilihat lebih detail dari struktur kuersetin sehingga kita bisa tahu bagian mana yang bertindak sebagai antioksidan saat bereaksi dengan radikal bebas. Pada cincin B ada gugus O-hidroksil, lalu ada gugus 4-oxo dalam konjugasi dengan alkena 2,3 lalu ada juga gugus 3- dan 5- hidroksil. Nah gugus fungsi itu nanti elektronnya didonorkan kepada cincin yang ingin ditingkatkan jumlah resonansinya dari bagian struktur kuersetin tersebut.
c. Alkaloida
Alkaloid yaitu sekumpulan
senyawa yang didalamnya terkandung nitrogen yang berbentuk gugus fungsi amin.
Pada dasarnya, alkaloid mengandung senyawa bersifat basa yang mengandung satu
atau lebih dari satu atom nitrogen, dan biasanya ketika saling berkaitan dengan
atom lain dan menjadi gabungan akan menjadi bagian pada sistem siklik
Disini akan dijelaskan turunan atau derivatif alkaloid
khususnya pada kafein.
Kafein merupakan contoh dari alkaloid xantina dengan rumus molekul (C8H10N4O2), dan merupakan golongan dari purin.
Kafein merupakan contoh dari alkaloid xantina dengan rumus molekul (C8H10N4O2), dan merupakan golongan dari purin.
Dari strukturnya, kafein
mempunyai cincin pirimidina dan cincin imidaola yang terletak secara
bersebelahan sehingga menjadi golongan heterosiklik aromatik. Kafein ini
merupakan senyawa yang terdiri dari nitrogen basa – nitrogen basa.
Kafein juga merupakan bagian dari turunan alkaloid xantin. Berikut
merupakan derivat dari kafein
dari gambar derivatif kafein diatas, dapat dijelaskan bahwa :
1. Pada gambar untuk struktur 8-bromokafein, jika gugus yang terletak diantara nitrogen basa tadi ditambah dengan Cl maka senyawa tersebut berubah menjadi 8-bromokafein. dimana memiliki manfaat agar tingkat kewaspadaannya lebih tinggi
2. Pada gambar untuk struktur 8-methoxykafein, jika gugus yang terletak diantara nitrogen basa tadi ditambah dengan OCH3 maka senyawa tersebut berubah menjadi 8-methoxykafein. dimana manfaatnya cara kerjanya lebih cepat dibanding kafein.
dan begitu seterusnya, dengan adanya penggantian atau penambahan gugus akan menghasilkan senyawa yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula
Kafein memiliki banyak manfaat yaitu dapat lebih fokus untuk berpikir, dan juga dapat menghilangkan rasa ngantuk, sehingga orang yang ingin begadang bisa minum kopi yang dimana didalamnya terkandung kafein. Pada dasarnya, kafein itu jarang disintesis, karena dia dihasilkan sebagai hasil sampingan proses dekafeinasi kopi.
1. Pada gambar untuk struktur 8-bromokafein, jika gugus yang terletak diantara nitrogen basa tadi ditambah dengan Cl maka senyawa tersebut berubah menjadi 8-bromokafein. dimana memiliki manfaat agar tingkat kewaspadaannya lebih tinggi
2. Pada gambar untuk struktur 8-methoxykafein, jika gugus yang terletak diantara nitrogen basa tadi ditambah dengan OCH3 maka senyawa tersebut berubah menjadi 8-methoxykafein. dimana manfaatnya cara kerjanya lebih cepat dibanding kafein.
dan begitu seterusnya, dengan adanya penggantian atau penambahan gugus akan menghasilkan senyawa yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula
Kafein memiliki banyak manfaat yaitu dapat lebih fokus untuk berpikir, dan juga dapat menghilangkan rasa ngantuk, sehingga orang yang ingin begadang bisa minum kopi yang dimana didalamnya terkandung kafein. Pada dasarnya, kafein itu jarang disintesis, karena dia dihasilkan sebagai hasil sampingan proses dekafeinasi kopi.
c. Flavonoid
Flavonoid merupakan bagian dari senyawa metabolit sekunder
yang biasanya terdapat pada tanaman. Flavonoid ini juga terdapat dalam tubuh
manusia. Nah flavonoid yang didalam tubuh manusia ini mempunyai fungsi sebagai antioksidan
sehingga dapat melindungi tubuh dalam pencegahan kanker. Didalam tanaman
flavonoid bisa ditemukan di batang, daun, bunga dan buahnya. Berikut merupakan
struktur dari flavonoid
Contoh dari senyawa flavonoid
adalah quercetin.
Kuersetin merupakan bagian dari senyawa yang aktif pada
golongan flavonol pada flavonoid yang dipandang cukup kuat secara biologis. Dimana
jika dibandingkan dengan vitamin C yang menurut kita sangat sehat untuk tubuh,
misalnya vitamin C punya tingkat antioksidan 1. Nah, kalau kuersetin berarti
punya tingkat antioksidan 4,7.
Berikut merupakan derivatif
dari kuersetin
dari gambar derivatif kuersetin diatas, dapat dijelaskan bahwa :
1. Pada gambar untuk struktur isoquersetin, jika gugus yang terletak pada gugus OH tadi ditambah dengan 3O-glukosida maka senyawa tersebut berubah menjadi isoquersetin. dimana memiliki manfaat untuk mencegah trombombolie pada pasien kanker
2. Pada gambar untuk struktur hyperoside, jika gugus yang terletak pada gugus OH tadi ditambah dengan 3O-glukosida tetapi dengan letak OH yang berbeda maka senyawa tersebut berubah menjadi hyperoside. dimana memiliki manfaat untuk mencegah kanker karena terdapat antioxidant
3. Pada gambar untuk struktur quersitrin, jika gugus yang terletak pada gugus OH tadi ditambah dengan 3O-glukosida dimana pada ujungnya diganti dengan CH3, maka senyawa tersebut berubah menjadi quersitrin. dimana memiliki manfaat untuk mencegah kanker
dan begitu seterusnya, dengan adanya penggantian atau penambahan gugus akan menghasilkan senyawa yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula
perhatikan juga struktur kuersetin dibawah ini
1. Pada gambar untuk struktur isoquersetin, jika gugus yang terletak pada gugus OH tadi ditambah dengan 3O-glukosida maka senyawa tersebut berubah menjadi isoquersetin. dimana memiliki manfaat untuk mencegah trombombolie pada pasien kanker
2. Pada gambar untuk struktur hyperoside, jika gugus yang terletak pada gugus OH tadi ditambah dengan 3O-glukosida tetapi dengan letak OH yang berbeda maka senyawa tersebut berubah menjadi hyperoside. dimana memiliki manfaat untuk mencegah kanker karena terdapat antioxidant
3. Pada gambar untuk struktur quersitrin, jika gugus yang terletak pada gugus OH tadi ditambah dengan 3O-glukosida dimana pada ujungnya diganti dengan CH3, maka senyawa tersebut berubah menjadi quersitrin. dimana memiliki manfaat untuk mencegah kanker
dan begitu seterusnya, dengan adanya penggantian atau penambahan gugus akan menghasilkan senyawa yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula
perhatikan juga struktur kuersetin dibawah ini
Disini bisa dilihat lebih detail dari
struktur kuersetin sehingga kita bisa tahu bagian mana yang bertindak sebagai
antioksidan saat bereaksi dengan radikal bebas. Pada cincin B ada gugus
O-hidroksil, lalu ada gugus 4-oxo dalam konjugasi dengan alkena 2,3 lalu ada
juga gugus 3- dan 5- hidroksil. Nah gugus fungsi itu nanti elektronnya
didonorkan kepada cincin yang ingin ditingkatkan jumlah resonansinya dari
bagian struktur kuersetin tersebut.
Permasalahan :
1. Tadi
dijelaskan bahwa kafein dapat lebih fokus untuk berpikir. Tapi ada beberapa
yang bilang kalau kita minum kopi malah membuat perkembangan otak khususnya terhadap
remaja menjadi menghambat. Mengapa demikian?
2. Tadi
dijelaskan bagian cincin mana saja yang bekerja sebagai antioksdan. Bagaimana cara
kerja kuersetin sehingga dapat menangkal radikal bebas.
3. Tadi
dijelaskan bahwa kafein
itu jarang disintesis, karena dia dihasilkan sebagai hasil sampingan proses
dekafeinasi kopi. Mengapa hasil samping proses dekafeinasi kopi membuat kafein
jarang disintesis? Lalu bagaimana prosesnya?
Halo may, perkenalkan nama saya ira nim 010 disini saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1. Menurut saya kafein memang dapat menyebabkan terganggu nya perkembangan otak dikarenakan kafein yang biasa terkandung didalam kopi ini dijadikan sebagai minuman yang dapat menghilangkan kantuk, contohnya saja remaja yang meminum kopi dengan tujuan untuk mengerjakan tugas, sehingga semalaman otak kita di push utk bekerja makanya perkembangan nya jadi terhambat. Semoga membantu
ReplyDeleteSaya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2.
ReplyDeleteKetika flavonol kuersetin bereaksi dengan radikal bebas, kuersetin mendonorkan protonnya dan menjadi senyawa radikal, tetapi elektron tidak berpasangan yang dihasilkan didelokalisasi oleh resonansi, hal ini membuat senyawa kuersetin radikal mempunyai energi yang sangat rendah untuk menjadi radikal yang reaktif.
Saya ruslan
ReplyDelete3. Kafein merupakan hasil samping dari dekafeinasi kopi dan hal ini membuat kafein jarang disintesis, karena setelah ini kafein tidak. Bisa di sintesis secara kimia. Jika diperlukan, kafeina dapat disintesis dari dimetilurea dan asam malonat.
Kafein bersifat termostabil sehingga ekstraksi dapat dilakukan dengan cara refluks atau digesti. Penambahan MgO dapat memisahkan kofein dari senyawa – senyawa yang tidak diinginkan.
Terimakasih semoga membantu