Kali ini kita masih membahas mengenai prinsip –
prinsip dalam sintesis senyawa organik. Namun, kali ini yang membedakannya
yaitu kita membahas mengenai contoh senyawa dari golongan alkaloid yang terfokus pada retrosintesisnya.
Dimana disini diambil contoh dari suatu senyawa alkaloid yaitu aporphine.
Retrosintesis
analisis itu sendiri merupakan kebalikan dari sintesis. Yaitu suatu proses
pemutusan senyawa menjadi senyawa yang yang lebih sederhana sebagai modal awal yang
berasal dari diskoneksi atau FGI.
Ada 2 tahap prosesnya yaitu
1.
Tahap analisis
Tahap
analisis ini memiliki langkah yaitu:
a.
Pilihlah target molekul yang sesuai
untuk diretrosintesis.
b. Identifikasi
FGI nya atau ikatan ikatan yang menarik pada molekul itu
c.
Dilakukan diskoneksi secara tepat
untuk menghasilkan senyawa yang lebih sederhana dan tepat
d. Lakukan
diskoneksi lagi untuk mendapatkan bahan awal untuk retrosintesis
e.
Jangan bernegosiasi terhadap diri
sendiri selama proses
f.
Dilakukan suatu percobaan diskoneksi
untuk satu novel
g.
Lakukan evaluasi dan tentukan strategi
yang tepat
2.
Tahap Sintesis
Tahap
ini juga ada langkah yaitu:
a.
Dirancang dan dituliskan semua
kemungkinan terjadinya retrosintesis
b. Dilakukan
evaluasi dan ditetapkan yang terbaik
c.
Dirancang sintesis yang sudah dipilih,
dan tentukan reagen sesuai dengan kondisi
d. Lihat
semua literatur yang berkaitan
e.
Cari bahan – bahan yang sesuai
f.
Mulai dilakukan sintesis
g.
Jika gagal, dirancang ulang kembali
Senyawa
aporphine merupakan salah satu contoh dari golongan alkaloid kelas isokuinolin.
Jika kita lihat struktur dari aporphine sendiri dia itu mempunyai 4 cincin
yaitu cincin A-D. Dimana pada cincin B itu terdapat atom nitrogennya.
Awal
terbentuknya senyawa aporphine ini berasal dari senyawa aporphinoid yang
merupakan golongan alkaloid juga tetapi dari kelas kuinolin. Nah awalnya
aporphinoid ini mempunyai sifat yang sangat penting, dia bisa bekerja sebagai
anti-HIV, anti-kanker, dll. Karena aporphinoid ini banyak manfaatnya dibidang
farmasi,sehingga dilakukan penelitian lebih dekat mengenai intinya, sehingga senyawa aporphine akan dijadikan target molekul untuk melakukan retrosintesis
Berikut
penjelasan retrosintesis analisis dari aporphine beserta sintesis totalnya.
(R) -Aporphine yang ada pada gambar nomor (1) mengalami
transformasi dengan memakai inti menjadi (+-)-aporphine yang ada pada senyawa
nomor (2). Kemudian mengalami reaksi sikloadisi [4+2] jadilah senyawa aporphine
yang ada pada nomor 3. Setelah itu senyawa aporphine yang disimbolkan dengan
nomor 3 ini mengalami diskoneksi sehingga terbentuk menjadi 2 senyawa. Senyawa pertama
yaitu 1-metilena isoquinoline yang ada pada gambar nomor 4 dan senaywa kedua
yaitu senyawa benzyne yang ada pada gambar nomor 6
Kemudian reaksi antara turunan isoquinolin yang
ada pada senyawa nomor 4 dan 1,5 ekuivalen dari prekursor benzyne senyawa yang
ada pada nomor 7 dengan adanya 3 ekuivalen CsF pada suhu kamar selama 24 jam,
zat antara senyawa pada nomor 3 ini diperoleh dalam hasil yang terisolasi 77%.
Senyawa aporphine ini terdapat pada tumbuhan Pseumus boldus berasal dari famili
Monimiaceae. Tumbuhan ini sangat bermanfaat khususnya pada bidang farmakologis,
salah satunya yaitu menjadi hepatotoxic. Senyawa aporfin yang terdapat pada
tumbuhan ini memiliki mikroorganisme yang beraktivitas salah satunya sebagai
antihepatotoxic yang yang dikenal dengan boldine. Antihepatotoxic berguna untuk
melindungi hati dari racun.
Permasalahan :
1. Dari senyawa aporphine yang diretrosintesis diatas, Bagaimana cara untuk menentukan struktur yang bisa didiskoneksi?
2. Proses retrosintesis senyawa aporphine pada gambar diatas, telah terjadi diskoneksi, dimana menghasilkan senyawa 1-metilena isoquinoline yang berasal dari cincin A dan B dan senyawa benzyne yang berasal dari cincin D. Bagaimana dengan cincin C nya?
3. Jelaskan bagaimana proses pembentukan ikatan pada 1-metilena isoquinoline dengan 1,5 ekuivalen dari prekursor benzyne
1. Tahapan retrosintesis senyawa aporphine ini mengalami beberapa proses diantaranya pertama senyawa aporphine ini mengalami reaksi sikloadisi [4+2] yang melepaskan atom H , kemudian senyawa yang terbentuk mengalami diskoneksi. Diskoneksi inilah yang terjadi pada cincin C sehingga membentuk dua senyawa yg berasal dari cincin A dan B serta cincin D. Itulah yang menyebabkan cincin B mengikat ikatan rangkap CH2 yg berasal dari diskoneksi cincin C.
ReplyDelete2. Berdasarkan gambar struktur pada blog anda menurut saya terbentuknya NHCOMe karena adanya NH2, jika bukan NH2 digunakan maka tidak mungkin ada NH pada COMe.
ReplyDeleteSaya Winda Sitia Elisabeth Sinaga, NIM A1C117016 akan mencoba menjawab permasalahan nomor tiga, boldine dapat digunakan sebagai antihepatotoxic karena Boldo mengandung bahan kimia yang dapat meningkatkan output urin, melawan pertumbuhan bakteri dalam urin, dan merangsang lambung, serta liver
ReplyDeleteSaya Winda Sitia Elisabeth Sinaga, NIM A1C117016 akan mencoba menjawab permasalahan nomor satu, cara kita menentukan titik yang akan didiskoneksi adalah dengan memperhatikan gugus fungsi yang ada, dan memperhatikan bagian mana yang yang perlu dilindungi. Diskoneksi dilakukan agar didapat senyawa sumber yang sesederhana mungkin dan mudah diperoleh
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete3. yaitu dibantu dengan adanya 3 equiv CsF pada suhu kamar selama 24 jam, zat antara 3 diperoleh dalam hasil isolasi 77%.
ReplyDelete