Skip to main content

Senyawa Poliena dan Zat Warna


Sebelumnya kita telah mempelajari mengenai senyawa polisiklik dimana kita sempat membahas mengenai diena. Dan ternyata diena akan berkaitan dengan pembahasan kita yang satu ini. Karena poliena sama diena saling terkait mengenai  karakteristiknya. Nah, sekarang kita memasuki materi poliena.

Apa itu Poliena?

Poliena itu merupakan suatu senyawa yang tak jenuh dan mempunyai ikatan ganda lebih dari dua.



Tadi kan, sempat disinggung bahwa poliena sama diena saling terkait mengenai karakteristiknya. Nah, bisa dilihat pada gambar diatas, bahwa Cuma dua ikatan saja yang bolak – balik dan tunggal.
Ikatan – ikatan rangkap ini saling berhubungan selama proses berlangsung. Hubungan ini dikenal dengan konjugasi sehingga menghasilkan beberapa sifat cahaya yang bermacam – macam. Sifat ini merupakan sifat yang langka pada hidrokarbon. Sifat cahaya ini menembus wilayah skop atau yang lebih dikenal dengan spektrum sehingga cahaya ini terlihat dengan berbagai warna.
Contoh warna cahaya dari poliena bisa dilihat sebagai berikut:



Sedangkan contoh dari penerapan poliena dapat dilihat sebagai berikut :





Poliena ini memiliki sifat lebih peka dibandingkan dengan alkena, dimana alkena ini sifatnya lebih sederhana


PERMASALAHAN
1. Tadi dijelaskan bahwa salah satu contoh penerapan dari poliena sebagai agen anti jamur. Apakah ada hubungan cara kerja polienanya langsung dengan anti jamur tersebut? Jika iya, bagaimana cara kerjanya? Jika tidak mengapa?


2. Tadi dijelaskan mengenai Contoh warna cahaya dari poliena yaitu karotenoid. Karetonoid itu kan warnanya bermacam – macam, ada yang kuning, oren dan merah. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Apakah ada kaitannya dengan pengaruh poliena? Jika ada jelaskan!

3. Tadi dijelaskan bahwa salah satu contoh penerapan dari poliena adalah retina yang merupakan dasar penglihatan dari sel hewan. bagaimana hubungan poliena dengan retina? Lalu bagaimana cara kerja retina pada sel hewan jika dikaitkan dengan poliena?

Comments

  1. hay may,
    saya muhamad habib dengan nim A1C117012 ingin membantu menjawab permasalahanmu nomor 3,
    hubungan poliena dengan retina tentu bisa dilihat dari struktur retina itu sendiri. dimana pada retina, strukturnya itu mempunya ikatan karbon C yang tunggal maupun ganda bolak balik.
    dan jika mengkaitkan dengan cara kerjanya. retina tersebut juga menggunakan cis maupun trans yang tentunnya sangat erat kaitannya dengan struktur poliena si retina tersebut.
    sekian jawaban saya, semoga membantu,,

    ReplyDelete
  2. hallo may
    saya ruslan rabani dengan nim a1c117028 akan coba menyelesaikan permasalahanmu no 2

    warna warna tersebut dapat terjadi karena adanya interaksi antara atom-atom karbon yang dikenal dengan konjugasi. hal ini juga memungkinkan elektron pada molekul bergerak bebas karena terjadi resonansi pada ikatan rangkap. semakin banyak jumlah ikatan rangkap maka semakin banyak ruang bergerak bebas. inilah yang menyebabkan turunnya energi cahaya yang terserap oleh molekul. karena semakin tinggi frekuensi cahaya yg terserap akan membuat warna pada senyawa semakin merah.

    terimakasih semoga membantu

    ReplyDelete
  3. Hai May..
    Perkenalkan saya Riska dengan NIM (A1C117076) akan membantu menjawab permasalahan nomor 1, senyawa poliena ialah molekul yang mempunyai banyak sekali ikatan ganda terkonjugasi sedangkan antijamur poliena merupakan poliena makrosiklik dengan memiliki bagian cincin yang dapat terhidroksilasi pada sistem ikatan ganda yang terkonjugasi. Dengan hal tersebut dapat membuat antijamur poliena ini bersifat ampifilik. Antijamur ada kaitannya dengan strerol yang berada pada membran sel jamur, yang terutama pada ergesterol. Ini lah yang mengakibatkan perubahan transisi suhu (Tg) dari membran sel tersebut, maka membran dalam yang kurang cair serta lebih akan berupa dalam keadaan kristalisasi. sehingga, didalam sel jamur tersebut termasuk ion monovalen yang mana terdiri dari K+, Na+, H+ serta Cl-, jika didalam sel tersebut molekul organik berukuran kecil yang dapat keluar dari sel karena membran bocor yang dapat membuat sel mati.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Karakterisasi Senyawa Organik Bahan Alam.(Bagian 1)

Sekarang akan mempelajari karakterisasi senyawa organik bahan alam. Sebelum mengetahui lebih lanjut, akan dijelaskanlebih dahulu apa itu senyawa organik bahan alam. Dari sini,  akan dijelaskan sifat – sifat atau karakteristik dari struktur artemisinin 1.   Gugus keton jika direduksi menjadi gugus hidroksi akan menghasilkan derivat berupa dihidroartemisinin 2.   Cincin A merupakan jenis sikloheksana yang mempunyai sifat bentuk stereoisomerisnya yaitu berupa konformasi kursi. 3.   Cincin B dan C merupakan jenis cincin yang bersifat jenuh bersama atom oksigennya yang dimana kedua oksigen ini dipisah oleh yang namanya jembatan peroksida 4.   Cincin D bersifat   δ – lakton yang berfungsi untuk melekukan bentuk stereosiomer yaitu konformasi kusinya 5.   Jembatan perosida atau gugus yang mengandung atom O 1 dan O 2 mempunyai sifat untuk reaktivitas yaitu yang beraktivitas dalam melawan P, falcinarum. 6.   Atom C3 kan puny...

Karakteristik Senyawa Organik Bahan Alam (Bagian 2)

Kemarin telah dibahas mengenai karakteristik senyawa kimia bahan alam yang dimana dijelaskan mengenai strukturnya. Nah sekarang kita masih mempelajari mengenai karakteristik senyawa kimia bahan alam juga tetapi dengan tema yang berbeda. Yaitu akan dibahas mengenai turunan – turunannya khususnya pada metabolit sekunder. Sebelum dijelaskan lebih lanjut, akan dijelaskan kembali apa itu metabolit sekunder. Metabolit sekunder adalah produk sampingan dari proses metabolisme semacam alkaloida, steroida/terpenoida, flavonoida, fenolik, kumarin, kuinon, saponin, tannin dan sebagainya. Gunanya kita mensintesis ulang senyawa – senyawa metabolit sekunder yaitu agar dapat menghasilkan senyawa yang baru lagi, yang mempunyai peranan lebih bagus lagi, durasi kerja yang lebih lama lagi, serta tingkat keamanan yang lebih tinggi atau membuat efek sampingya lebih rendah lagi.         Cara mensintesis kembali senyawa – senyawa tersebut  agar menjadi senyawa y...

Konsep Teoritis Biomolekul yang Meliputi Gula dan Karbohidrat, Asam Amino, dan Protein

Biomolekul   jika dikaitkan dengan kimia organik maka mengarah ke hidrokarbon. Karena biomolekul itu sendiri merupakan turunan dari hidrokarbon. Seperti yang sudah diketahui bahwa hidrkarbon itu ikatan antara hidrogen dengan atom karbon yang mengikatnya itu disebut ikatan kovalen.   Nah biomolekul ini memiliki sifat yang unik yaitu dia memiliki gugus fungsi yang banyak terus bermacam – macam. Terus karena dia turunan dari hidrokarbon, dia juga memiliki kerangka ikatan yang tepat karena memilki ikatan tunggal maupun ganda   dan tetap memakai pasangan elektron yang merata secara menyeluruh.         Biomolekul ini juga mempunyai senyawa – senyawa tertentu pada umumnya terdiri dari beberapa bentuk yaitu   gula dan karbohidrat, asam amino dan protein. Disini akan dijelaskan masing – masing senyawa. A.   Karbohidrat Sering disebut juga sakarida. Kenapa? Karena diambil dari bahasa yunani,yang artinya gula. Sedangkan karbohidra...